Setiap orang sulit mendeskripsikan seperti apa dirinya sendiri. Selalu saja ia butuh orang lain untuk berkaca. Barangkali kaca yang ia gunakan selama ini hanya sebuah topeng murahan yang selalu mengatakan kebohongan yang menjijikkan.
Ya, aku merasakan hal itu sekarang. Saat seseorang mengatakan aku ‘followERS’, labil, melankolis, dsb. Boleh jadi hal itu salah, dan banyak benarnya. Sejujurnya, aku tak pernah tau seperti apa diriku. Virus apa yang membuat aku melakukan hal yang terkadang bertentangan dengan hati nuraniku. Bagiku sekarang, dunia ini seperti pengadilan. Terlalu banyak tuntutan, terlalu banyak argumen, terlalu banyak bantahan yang memekakkan telinga. Aku muak dunia seperti ini. Dunia yang sebenarnya kupahat sendiri, kujalani sendiri, dan aku membencinya. Sungguh sangat munafik.
Aku selalu ingat seseorang, ia selalu mengatakan bahwa persaudaraan itu penting, sangat penting. Konsep ini ku telan begitu saja tanpa kukunyah lebih dulu. Aku ingin melakukan hal yang banyak untuk saudara-saudaraku tanpa aku pernah berfikir hak-hak tubuhku yang acap kali kuabaikan, dan absennya aku dalam mengejar impianku.
Aku punya impian, menjadi seorang penulis. Hal ini selalu kukatakan pada Tuhanku. Aku tak tau apakah Tuhan sudah bosan mendengarkanku tanpa aku pernah berusaha untuk menggapainya, tanpa aku pernah sedikit saja meluangkan waktu untuk berlatih. Percuma teori dan buku-buku penunjang yang kupunya jika aku tak pernah melakukan sedikit usaha ke arah sana. Percuma….! Namun aku seperti tak punya pilihan. Entahlah, memang aku yang tak punya pilihan, atau aku yang memang belum sanggup untuk memilih.
Malam ini 260911, seseorang telah mengingatkanku akan cita-citaku. Seseorang dari sedikit sekali yang mendukungku, seseorang yang dengan sabarnya selalu mengingatkanku meski aku selalu tak pernah benar-benar ‘mendengarkannya’.
Menyakitkan memang, namun semua yang dikatakannya adalah benar. Dukungannya membuatku mengenal kembali siapa diriku yang sebenarnya. Aku kembali sebagaimana sosok aku, yang aku inginkan. Aku merasa mengenal kembali diriku yang hilang setelah 2 tahun lebih. Aku, adalah aku.
Thanks untuk semua yang Kau dankau berikan… J
0 komentar:
Posting Komentar