Nonton kartun barbie atau
film-film romantis, ga pernah ada dalam kamus hidup gue. Gue dibesarkan dengan
banyak abang-abang tangguh dan seorang kakak yang tak kalah tangguhnya, dan itu
membuat gue seperti mereka.waktu gue kecil, kakak-kakak gue udah besar sehingga
terjadilah pencangkokan ‘selera’ dari mereka. Gue suka musik barat dan rock.
Gue suka. Gue seneng dengan film-film perang dan misteri meski kadang suka ga
ngerti –ceritanya gue masih kecil- , gue hobi baca novel-novel misteri
terjemahan. Pokokny bisa dibilang selera gue itu, barat banget. Itulah kenapa
dari kecil sampe sekarang, gue masih punya cita-cita jadi FBI atau detektif.
Bahkan gue berfikir, kalo gue udah punya penghasilan sendiri, gue mau belajar
nembak pake pistol atau senapan angin lah minimalnya (senapan angin? berasa
kayak pemburu burung)
Tapi
sekarang gue udah besar. Gue udah ga tinggal ama kakak-kakak gue. jadi, gue
udah mulai kebawa arus. Tunggu dulu, gue mau ngucapin makasih sama kakak-kakak
gue yang udah membuat selera gue ga buruk-buruk amat. Dan lo tau apa? Sekarang Gue
suka nonton korea. Bagi gue ini aib. Gue paling ga suka kalo ketahuan
punya barang-barang ‘girly’, apalagi nonton korea yang notabene bergenre
romantic. Inilah konsekuensi hidup ketika dikelilingi oleh para penebar cinta.
Gue
tetep akhwat, Cuma pengaruh dari abang-abang gue masih sering kebawa pada
karakter gue. Nah, ceritanya sekarang gue lagi jatuh cinta ama satu aktor korea
bernama Lee Seung gi. Gue bukan suka karna tampang, gue suka acting dia. Gue
inget, terakhir kali gue ngefans terhadap sesuatu itu adalah Harry Potter, gue
punya banyak tongkatnya, dulu gue juga
sempet punya jubahnya. Buku-bukunya juga lengkap, bahkan gue punya beberapa
dalam edisi aslinya alias bahasa inggrisnya.
Nah,
aib gue suka korea ini, Cuma lo para pembaca blog gue yang tau (kesannya pembaca
gue banyak banget ya padahal gue tau ga ada yang baca blog gue T.T . sedih
amat). Jadi gue harap lo ga ngasi tau siapapun, apalagi temen-temen kampus gue.
Layaknya
orang jahat, gue ga mau virus korea ini cuma nyerang gue aja. Jadilah gue
bertanduk rusa dan memberi virus yang sama pada temen gue Paramitha Echi alias
Echi. Dia itu temen gue yang bisa dikatakan punya selera yang bagus, ya ga
jauh-jauh beda lah ama gue. Music, buku, film kesukaannya menjadi kesukaan gue
juga.
Tanpa
sadar, seleranya itu gue racuni. Gue cekoki dia dengan jepang dan korea agar
dia punya aib yang sama dengan gue. Dan, gue berhasil ! :D *penuh kemenangan* .
hal ini berawal waktu dia nginep di kostan gue. Waktu itu gue jadi presidium
sidang mumas himpunan sehingga gue udah berangkat bahkan sebelum dia bangun
tidur. Akhirnya, karna gue tinggal, dia gue suruh nonton aja biar ga boring.
Saat itu gue recommended ‘one liters of tears’. Gue ga tau apa yang terjadi,
apakah ia baru jatuh dari tempat jemuran atau abis bergulat dengan tukang
siomay, yang jelas saat gue pulang, mata dia udah bengkak-bengkak.hahaha. gue
masih inget banget ekspresinya.
Racun
kedua adalah ‘endless love’. Lo tau kan ntu cerita sedih amat. Waktu dia minta
film ke gue(ceritanya laptop gue penuh dengan film) gue kasiin dua serial korea. Yang satu endless love dan
satu lagi my girl friend is gumiho (Lee Seung Gi kkyyyyaaaaa). Awalnya dia
nanya, “ini apa? Barat atau korea?” gue jawab “ korea”. dia nolak, karna gue
tau dia sama kayak gue, pencinta film barat. Cuma gue lebih ke action atau
misteri. Kalo dia apa aja di tonton. Tapi karna gue cukup ahli dalam hal
membujuk dan memprovokasi(beuh jahat amat), Kemampuan inilah yang gue gunakan
untuk meracuni dia.
Temen
gue yang satu ini unik memang. Sepertinya, kalo dilahirkan kembali akan menjadi
polisi karna naluri suka melapor segala sesuatu terpupuk dengan baik dalam
dirinya. Kita beda kampus dan otomatis beda kostan juga. Tapi bahkan gue tau
dia lagi nonton film apa, episode berapa, bahkan scane yang mana. Ajaib, karna
setiap adegan-adegan seru dia laporkan ke gue tanpa gue minta.
Tak
jarang gue nonton ama dia, dan ternyata, dia memiliki hati yang lembut sekali
saudara-saudara. Saat ada satu adegan yang menurut gue ga sedih-sedih amat, dia
bercucuran air mata dan kejang-kejang dengan hebatnya. Padahal menurut gue itu
biasa aja. Mungkin gue aja ye yang terlalu jantan. Dari sana gue tau dia jauh lebih berbahaya nonton korea daripada
gue. Dan dengan konyolnya gue sering menanyakan hal-hal ga penting seperti :
Gue : “gimana? Nangis ga?”
Echi : “ ini mata gue copot gue
pasang lagi”
Sampe ketika akhir nonton endless
love dia ngsms gue tengah-tengah malem “
Echi : endingnya ga sesuai ama
ekspektasi gue.
Gue : jadi lo pengennnya kayak
mana? Pemerannya utama cownya nikah ama lo? Itu mah ga mungkin, lo sogok
sutradaranya juga ga bakal bisa.
Sekarang
setelah serial Gumiho (Lee Seung Gi kkyyyyaaaaa), gue mau cekokin dia dengan
film Lee Seung Gi yang lebih dahsyat yaitu King Heart. Gumiho aja udah buat dia
ga konsen waktu lagi ujian, apalagi yang ini. Dahsyat sekali.
Actually,
kita semua tau bahwa serial-serial korea itu bagus banget dan gue yakin ga ada
yang bisa menyainginya( serial korea kalo versi islamnya itu malaysia jagonya
dan gue suka banget). Tapi gue cuma mau pesen, jangan sampe film-film itu
seperti zat adiktif yang membuat kecanduan dan menjadikan kita lalai terhadap
hak-hak kita terhadap sesama, terlebih lagi hak-hak Allah yang harus dipenuhi
setiap harinya.
Satu
lagi, kadang kalo nonton korea suka iri. pengen punya kisah yang seromantiz
itu, pengen punya pasangan yang secantik atau setampan itu, tapi lo mesti tau,
kisah hidup kita jauuuuuuuuhhhhh lebih romantiz dari pada film-film itu. Karna
film itu di buat dan dirancang oleh manusia. Sedangkan kehidupan kita di
rancang oleh Dzat yang Maha Agung, dialah Allah, arsitek terbaik yang pernah
ada.
Scofield A.Acha
6 Juni 2012
10:23 p.m
ini gue, dan temen gue Echi

2 komentar:
gue cantik amat ya
rambut... hahaha
Posting Komentar