Selasa, 19 Juni 2012

4 Prinsip Mahasiswa Ketika Ujian



           
            Musim ujian adalah musim stres para mahasiswa. Bukan hanya untuk mahasiswa yang malas dan galau, tapi juga untuk mahasiswa yang pinter. Bagi mahasiswa yang malas, ini adalah azab, karna sebagian dari mereka hanya belajar ketika akan ujian. Artinya, keseharian yang biasa dilewati dengan tidur, nonton pelem, baca komik, atau sekedar genjrang-genjreng dengan gitar, untuk sementara ditinggal dulu karna harus belajar. Bagi mahasiswa yang galau, ini adalah musibah karna belajar dengan kondisi galau justru akan memperpanjang masa dan massa kegalauan. Karna, masalah gak selesai, materi gak masuk-masuk dikepala. Nah, untuk para mahasiswa pinter, musim ujian juga merupakan pemicu stres. Stres takut IP turun, stres takut cuma dapet nilai B(apalagi C,D,E). Yaaa begitulah menurut pengamatan gue selama ini.
            3 tahun sudah gue makan bangku kuliah(ini cuma majas ya, ga gue makan beneran mau laper kayak gimanapun). Suka duka perkuliahan udah banyak yang gue rasain. Mulai dari dapet nilai bagus sampe nilai jelek, kerasa semuanya. Ujian yang susah sampe ujian susah sekali(ceritanya ga ada yang gampang) pernah gue kerjain. Nah, karna itulah gue buat tulisan ini. Prinsip-prinsip yang ada ini mungkin hanya versi gue karna ini pun menurut pengamatan gue selama jadi mahasiswa. Inilah 4 prinsip mahasiswa ketika ujian ala gue :
            Pertama, prinsip “yang penting ngisi daripada ga sama sekali”. Untuk tipe mahasiswa yang memegang prinsip ini, mereka mengedepannkan kertas yang terisi daripada kosong walaupun tau apa yang dijawab tidak ada kena-mengena dengan soal. Gue yakin untuk tipe pertama ini juga memegang prinsip “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”. Kadang prinsip itu disalahgunakan untuk sebuah pembenaran yang menjadikan terlambat sebagai salah satu budaya yang termasyur di negara kita tercinta ini. Well, kembali ketopik. Biasanya, doi ini pemalu. Ya, malu kalo pas ngumpulin kertas ujian kedosen tapi kertasnya kosong, malu ketahuan ga belajar, makannya orang tipe pertama ini membuat sang kertas ujian sedikit cantik meski ketika diperiksa jawabannya salah semua.
            Kedua, prinsip “yang penting panjang terlepas nyambung atau enggak”. Penganut prinsip ini biasanya adalah tipe orang yang ga mudah putus asa. Kenapa? Karna orang dengan tipe kedua ini sebenarnya banyak belajar, namun apa yang dipelajari ga ada yang keluar diujian. Hasilnya, karna merasa tau namun ga ada yang diujikan, ia pun menuliskan semua yang ia tau(dengan topik yang sama) meski sadar sepenuhnya bahwa apa yang ditanya sebenarnya bukan itu. Tipe kedua ini mirip dengan tipe pertama namun tetap berbeda dari tipe pertama. Kalau tipe pertama jelas jawabnya ngasal. Tapi kalo tipe kedua ini, yaahh setopik lah. Ada lagi kasus kedua untuk pengenut prinsip kedua ini, yaitu untuk memenuhi kertas.what? fenomena apa ini? Ya, itulah yang terjadi berdasarkan survey gue. Untuk kasus kedua ini, si doi ngejawab dengan benar, namun entah karna ga pede atau pengen terlihat lebih keren meski ga nyambung, jawaban di tambah-tambah dengan ya itu tadi, menambahkan semua yang ia tau pada kertas jawaban.
            Ketiga, prinsip “jawab apa yang ditanya”. jika lo menganut prinsip ini, gue duga lo orang yang pendiem abis en ga banyak cerita. Ga suka mengarang bebas, dan apa adanya. Untuk tipe yang ketiga ini biasanya menjawab apa adanya sesuai yang ditanyakan. Tidak menambah-nambah. Namun ada 3 faktor pula kenapa ga nambah-nambah jawaban. Pertama karna memang tau sedikit alias cuma tau apa yang ditanyakan, yang kedua emang males n memegang teguh pendirian “ yang ditanyain kan A, kenapa gue mesti jabarin ampe Z” dan yang ketiga karna ga mau ngarang bebas sehingga terbongkarlah kedoknya oleh dosen bahwa ia hanya mengarang indah saja. Mungkin menurut tipe ketiga ini, sama aja dengan buka aib.ga tau tapi pura-pura tau. Jadi, mahasiswa dengan tipe ketiga ini biasanya ga ngisi jawaban kalo ga tau dan seringkali menyimpan dendam(yang ini bahasanya diperlebay) dengan tipe kedua. Tipe kedua dan ketiga ini tidak pernah berjalan beriringan karna tipe kedua selalu membuat minder tipe ketiga.
            Keempat dan yang terakhir adalah orang-orang yang punya kepasrahan tingkat dewa namun tingkat rasa malu yang rendah. Ya, prinsipnya adalah ‘pasrah’. Mereka yang termasuk golongan ini tidak banyak omong. Tau ya dijawab, ga pun ya ga diisi. Hampir sama dengan tipe ketiga, namun beda motif. Kalo tipe ketiga ga menjawab karna alasan 3 faktor yang di atas, kalo tipe keempat ini ga ngisi karna ga tau apa yang mau diisi, bahkan ngarang sekalipun ga punya bayangan. Biasanya tipe keempat ini sering keluar duluan karna berfikir “ seribu tahun dikelas juga kalo ga tau en ga punya bayangan, ya ga akan bisa.”
            Tulisan ini gue buat berdasarkan pengamatan gue setelah berpuluh-puluh kali mengikuti ujian. dan biasanya nih saat ujian orang-orang yang memilih salah satu dari 4 prinsip diatas mengalami kejadian seperti ini (kurang lebih lah) :
            Menit pertama : kertas jawaban dibagikan
            Menit ke satu setengah : nulis nama, NIM, mata kuliah, nama dosen, dan tanggal ujian. Beberapa  menambahkan “Bismillah” juga dipaling atas, biar kalopun ga bisa jawab, tetep dapet berkahnya.
            Menit kedua : baca petunjuk umum. Biasanya petunjukknya kayak gini nih :
1.      Gunakan Pulpen untuk menjawab soal.
2.      Nomor boleh diacak, kerjakan soal dari mulai yang menurut anda paling mudah.
3.      Segala bentuk kecurangan tidak diizinkan.
Sebagai mahasiswa yang baik, tentunya  akan mematuhi semua petunjuk yang ada. Dimulai dari petunjuk pertama. Tentu saja mahasiswa punya pulpen. Kalau ga punya, kalang kabut cari pinjeman. Tambah keringetan kalo temen disebelahnya bilang “cuma punya satu” dan bodohnya baru sadar ga punya pulpen saat mau mulai ujian. Lalu petunjuk ke dua. udah mulai gemeteran. Soal 1-3 lewat. Soal 4-6 lewat juga. pada Soal 7-10  udah kejang-kejang dan keluar busa dari mulut. Apa-apaan ini. Katanya ‘kerjakan soal dari yang paling mudah’ tapi kenapa ga ada soal yang mudah????
Menit kelima : tidur karna putus asa.
Menit ke-60 : bangun dan panik.
Menit ke-61 : ngerjain soal.
Menit ke-70 : liat kiri kertasnya penuh, liat kanan banyak rumusnya, liat depan udah nutup pulpen n beberes siap-siap keluar ruangan. Shock. Mau pura-pura pingsan ga bisa, pura-pura dipanggil dekan juga ga bisa. Akhirnya memilih 1 dari 4 tipe prinsip mahasiswa di atas.
Menit selanjutnya sungguh menyedihkan sehingga rasanya tak pantas jika di publish disini.
            Nah, sekarang pertanyaannya adalah, lo termasuk tipe keberapa nich? Satu,dua,tiga, empat, atau kombinasi ? beberapa waktu yang lalu gue ujian. Disana pak dosen berkata : “kerjakan secara singkat, jelas dan padat. Jawab apa yang ditanya saja. Tulis dilembar soal nya langsung, kalau ga cukup di balik halamannnya, kalo ga cukup juga bisa dipastikan jawaban anda salah” Jleb, gue suka banget nich kata-kata si bapak. Bener banget. Tapi memang dosen itu tipenya macem-macem. Ada yang suka jawaban yang detail dan panjang, ada pula suka yang simpel tapi ngena dengan apa yang ditanya. pantas saja ada sebuah kalimat yang sempet gue baca disalah satu situs para mahasiswa, bunyi nya kurang lebih seperti ini “ untuk  mendapatkan nilai yang baik, mahasiswa tingkat satu menghapal materi kuliah, dan mahasiswa senior menghapal kebiasaan dosen”.
            Benarkah sekarang ilmu dan nilai adalah dua arah yang berbeda? Terserah lo mau jawab apa.
            Terakhir dari gue, gue cuma mau pesen satu hal. “gagal itu boleh, namanya juga manusia. Namun yang tidak boleh itu adalah menyerah. Karna dengan menyerah, kita bukan lagi seorang manusia seutuhnya”
Scofield A. Acha
19 june 2012
05:14 p.m

4 komentar:

Widya mengatakan...

bener banget ka
dulu saya termasuk tipe ketiga
ya jawabnya ga usah panjang2 kali
gimana kalo dosennya udah keburu males baca
tapi meskipun jurusan kimia bukan sastra, anak2nya jago banget bikin cerita kalo lagi ujian (udah jadi cerbung kali kalo di majalah mah)

kalo saya biar keliatan panjang juga ya tulisannya aja ukuran 24 dengan spasi 2
haha

Scofield Astecia Acha mengatakan...

hahahahahahahahahaha...... lucu2... maksh udah komen.harus komen trus yaaa.hahah

NCP mengatakan...

saya nomer empat,he...

Scofield Astecia Acha mengatakan...

nikoooooo.... nuhuuunnn :)

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar